Pages

Minggu, 20 September 2015

Review Film : The Genius Of Photography (Fixing The Shadow)


Film ini di awali oleh seorang fotografi Andre Kertez pada masa 20th century tepatnya pada tahun 1928  atau  di meudon paris. Dari foto yang diambil oleh beliau membuat sebuah pemikiran baru bagaimana sebuah foto bisa membuat kita bertanya-tanya dan bagaimana sebuah foto bisa menceritakan sesuatu.

Fotografi ditemukan pada tahun 1839 namun dari pendapat beberapa ahli menyatakan bahwa jauh sebelum tahun tersebut sudah ditemukan ide mengenai fotografi. Kamera obscura sebagai salah suatu fenomena optic diyakini sebagai ide dasar dari fotografi dengan hanya menggunakan sebuah ruang yang gelap gulita dan sebuah lubang kecil untuk cahaya masuk menghasilkan sebuah bayangan dari objek di luar secara terbalik.

Hal ini berlanjut pada tahun 1802 dengan percobaan yang dilakukan oleh Humphry Davy dan Royal Institution dengan beberapa bahan kimia yang sensitive terhadap cahaya. Dimana bahan kimia tersebut berhasil menyimpan walaupun hanya sekejap refleksi dari objek yang berada di atasnya ketika di beri cahaya.

Selanjutnya seorang ilmuwan Henry Fox Talbot mencoba untuk menyoba menyimpan warna-warna dunia dari foto pada kertas. Beliau pun mencoba menggunakan teknik kamera obscura dan menambahkan bahan-bahan kimia berupa bahan  garam perak  pada selembar kertas. Akhirnya dia berhasil menciptakan sebuah foto negative dengan keadaan yang terbalik Antara kiri dan kanan seperti  cermin.

Pada tahun 1839 louis Daguerre seorang seniman paris juga mulai mengebangkan ilmu fotografi. Berbeda dengan Talbot yang menggunakan kertas, Louis menggunakan piringan logam cermin. Gambar yang dihasilkan tidak berupa foto negative namun sudah menghasilkan sebuah gambar yang utuh. Cara ini dinamakan Daguerretype.

Hingga akhirnya ketika daguerreotype muncul di The Times banyak orang yang bertanya-tanya tentang keanehan ini. Banyak orang bertanya-tanya Bagaimana bisa seseorang menggambar seluruh pemandangan kota hanya dalam 10 menit. Mereka pun menjawab Kamera yang melakukan itu. Apapun gambar yang anda ambil, anda hanya tinggal membingkainya. Semua melihat tetapi tidak mebeda-bedakannya. 

Pada awalnya banyak yang menggangap fotografi adalah dunia yang aneh dan mereka berangapan mengetahui bagaimana foto-foto ini akan terlihat seperti apa.  Namun kenyataanya fotografi memberikan banyak kejutan. Setiap foto bisa dianggap penting, termasuk semua objek di dalamnya. Talbot pun berpikir bahwa menyimpan setiap perubahan dunia adalah hal yang penting. Sebelum adanya fotografi dunia bagaikan sungai yang terus menalir. Namun semenjak ada fotografi dunia bagaikan memiliki waktu yang membeku.

Salah satu contohnya adalah yang dialami oleh Eadweard Muybridge ingin membuktikan kepada dunia bahwa kuda ketika berlari akan mengangakt ke 4 kakinya. Ia pun mengguankan kamera untuk menangkap momen pergerakan kuda. Bukan hanya itu saja Muybridge akhirnya membuat sebuah enslikopedia gerak dari binatang. Dan ini juga menunjukkan bahwa kamera memungkinkan manusia untuk melihat momen melebihi matanya senidiri. 

Pada tahun 1850 fotografi  di ambil alih perdaganan dan kebanyakan digunakan untuk tujuan komersial. Namun akhirnya Orang-orang pun mulai menyadari bahwa fotografi bisa melakukan hal lainnya. Fotografi bisa menjelajah peperangan dan membuat dokumentasi. Lalu para arsitekpun mulai menggunakan fotografi karena secara mendadak mereka mempunyai beberapa detail monumen diseluruh dunia. Ini menjadi fenomena global.

Pada abat 19th century para fotografer menghabiskan waktu mereka di studio. Tidak peduli bahwa mereka sering keliling dunia, namun hati mereka tetap di studio. Namun Gaspard-Félix Tournachon atau dikenal dengan nadar mengenalkan gaya baru dalam berfoto. Gaya naturalis sehingga memberikan hasil foto yang sangat indah. Namun setelah itu timbulah pertanyaan apakah fotografi termasuk seni? Tetapi tidak ada kekuatan, tidak ada apapun yang bisa kau tunjukkan dan katakan “inilah sebuah hasil dari tangan seniman”. Para fotografer, dengan semangat untuk membuktikan klaim medium mereka secara inting merubahnya menjadi sebuah gambar untuk mencari inspirasi dan ketentraman.

Selanjutanya seorang ahli fotografi George Eastman menemukan sebuah teknologi baru yaitu gulungan film (roll film). Namun itu hanyalah permulaan. Tahun selanjutnya Mr.Eastman menciptakan sebuah camera amatir yang dia beri nama Kodak. Akhirnya Eastman pun melanjutkan proyeknya dan mengeluarkan produk kamera baru yang di beri nama brownies camera. Camera mini yang mudah dioperasikan serta harganya yang murah pun mulai diminati masyrakat.

Fotografi pun berkembang menjadi beberapa macam sifat fotografi seperti fotografi jurnalistik, fotografi wisata, fotografi ilmiah, fotografi forensik, catatan asuransi, dokumen pengadilan, foto paspor, kartu pos, catatan pertandingan tinju.

Lalu  ada Lartigue seorang amaatir fotographer, menicptakan gaya baru dalam fotografi. Dengan gaya foto yang lucu menunjukan beberapa lembar foto seperti seorang amatir namun yang berkuaritas pada jamanya. Lalu munculah isitilah baru dalam fotografi yang disebut Pictorialism, yang menggabungkan fotografi dengan seni.

Seni fotografi dibuat tanpa teori dan tanpa tradisi artistik berkelanjutan, tetapi oleh para pemula yang menangkap gambar. Dan tentunya, inilah yang ditemukan dalam sejarah fotografi ditahun 1920-an dan 1930-an.

2 komentar:

j.choradi mengatakan...

bang link buat dapat nonton film ini subtitle indonesia dimana yah, perlu sekali bang buat tugas kuliah saya
]

Unknown mengatakan...

ada juga yang di kasih tugas nonton film ini

Posting Komentar