Alih Teknologi adalah pengalihan
kemampuan memanfaatkan dan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi antar
lembaga, badan, atau orang, baik yang berada dilingkungan dalam negeri maupun
yang berasal dari luar negeri ke dalam negeri dan sebaliknya. Ada beberapa
macam alih teknologi diantaranya:
a.
FDI
(Foreign Direct Investment)
FDI (Foreign Direct Investment)
atau investasi langsung luar negeri adalah salah satu ciri penting dari sistem
ekonomi yang kian mengglobal. FDI bermula saat sebuah perusahaan dari satu
negara menanamkan modalnya dalam jangka panjang ke sebuah perusahaan di negara
lain. Dengan cara ini perusahaan yang ada di negara asal (home country) bisa
mengendalikan perusahaan yang ada di negara tujuan investasi (host country)
baik sebagian atau seluruhnya. Caranya dimulai dimana penanam modal membeli
perusahaan di luar negeri yang sudah ada atau menyediakan modal untuk membangun
perusahaan baru di sana atau membeli sahamnya sekurangnya 10%.
Contoh : DUNKIN
DONUTS
Dunkin’Donuts pertama kali masuk
ke Indonesia melalui Penanaman Modal Asing Langsungnya dengan membuka
perusahaan pertamanya di Jakarta. Dunkin’ Donuts sebelumnya juga telah membuka
cabang-cabangnya (franchise) di berbagai negara, seperti negara-negara di
Eropa. Dunkin’Donuts pada mulanya tumbuh dan berkembang di kota Boston,
Amerika Serikat pada tahun 1940 (dengan nama awal Open Kettle). Kemudian
perusahaan ini terus tumbuh dan berkembang hingga akhirnya pada tahun 1970,
Dunkin’Donuts telah berhasil menjadi perusahaan dengan merek internasional.
Kemudian pada tahun 1983 perusahaan Dunkin’Donuts dibeli oleh Domecq Sekutu
(Allied Domecq) yang juga membawahi Togo’s dan Baskin Robins. Di bawah
Allied Domecq, perluasan pasar Dunkin’Donuts secara internasional semakin diintensifkan.
Hingga akhirnya gerai Dunkin’Donuts tersebar tidak hanya di benua Amerika saja,
tetapi juga meluas ke benua-benua seperti Eropa dan Asia. Di Indonesia
sendiri, Dunkin’ Donuts mulai merambah pasarnya pada tahun 1985 dengan gerai
pertama didirikan di Jalan Hayam Wuruk, Jakarta Pusat. Khusus wilayah
Indonesia, master franchise Dunkin’Donuts dipegang oleh Dunkin’ Donuts
Indonesia. Saat pertama kali Dunkin’Donuts membuka gerai pertamanya di
Indonesia (pada tahun 1980-an), tidak ada reaksi keras dari masyarakat yang
menentang perusahaan tersebut untuk masuk. Masyarakat cenderung menganggap
positif atas upaya perusahaan tersebut dalam memperluas jaringan pasarnya.
Mereka justru cenderung merasa senang atas hadirnya Dunkin’Donuts di
Indonesia.
b. Joint venture
Joint Ventures,
yaitu kerjasama (partnership) antara perusahaan yang berasal dari negara
yang berbeda dengan tujuan mendapat keuntungan. Dalam model seperti ini,
kepemilikan diperhitungkan berdasarkan saham yang dimiliki. Jenis alih
teknologi ini menjadi menarik sebab perusahaan-perusahaan asing dapat
menghindari terjadinya nasionalisasi atas perusahaan. Perlu diketahui bahwa
dalam model FDI (Foreign Direct Investment) resiko terjadinya
nasionalisasi secara tiba-tiba adalah cukup tinggi. Selain itu investor asing
juga merasa riskan bila harus melakukan joint ventures dengan perusahaan
nasional Negara Dunia Ketiga.
Contoh : ASTRA DAIHATSU
PT Astra Daihatsu Motor atau biasa disingkat dengan ADM adalah
Agen Tunggal Pemegang Merk mobil Daihatsu di Indonesia. Sebagai ATPM, ADM
merupakan satu-satunya perusahaan yang berhak mengimpor, merakit dan membuat
kendaraan bermerk Daihatsu di Indonesia. ADM merupakan perusahaan joint venture
antara Daihatsu Motor Company dengan Astra International yang ada sejak tahun
1978.
Kendaraan bermerk Daihatsu yang di jual di Indonesia dan dipasarkan oleh Astra adalah Daihatsu Zebra, Ceria, Charade, Taft, Feroza, Taruna, Xenia, Terios, Sirion, Gran Max, Luxio dan Ayla. Kendaraan Daihatsu sepenuhnya didistribusikan oleh Astra melalui Divisi Daihatsu Sales Operation yang memiliki 137 jaringan penjualan di seluruh Indonesia, di mana 71 outlet penjualan merupakan cabang langsung dari Astra.
Kendaraan bermerk Daihatsu yang di jual di Indonesia dan dipasarkan oleh Astra adalah Daihatsu Zebra, Ceria, Charade, Taft, Feroza, Taruna, Xenia, Terios, Sirion, Gran Max, Luxio dan Ayla. Kendaraan Daihatsu sepenuhnya didistribusikan oleh Astra melalui Divisi Daihatsu Sales Operation yang memiliki 137 jaringan penjualan di seluruh Indonesia, di mana 71 outlet penjualan merupakan cabang langsung dari Astra.
c.
Licensing Agreements
Licensing Agreements,
yaitu izin dari sebuah perusahaan kepada perusahaan-perusahaan lain untuk
menggunakan nama dagangnya (brand name), merek, teknologi, paten, hak
cipta, atau keahlian-keahlian lainnya. Pemegang lisensi harus beroperasi di
bawah kondisi dan ketentuan tertentu, termasuk dalam hal pembayaran upah dan
royalti. Biasanya cara ini digunakan oleh perusahaan asing dengan mitra Negara
Dunia Ketiga. Cara ini adalah yang paling memungkinkan terjadinya alih
pembayaran atau larinya modal dari Negara Dunia Ketiga kepada perusahaan-perusahaan
asing.
Contoh : PT. Yakult Indonesia Persada
PT. Yakult Indonesia Persada merupakan perusahaan yang mempunyai
lisensi atas nama Yakult Honsha Co., Ltd., yang berada di Jepang sejak tahun
1990. Pabrik yang memiliki luas tanah sebesar 50.000 m2 ini mulai dioperasikan
pada tahun 1997 dengan jumlah kapasitas produksi sebanyak 3.300.000 botol per
harinya.
d.
Turnkey Projects
Turnkey Projects, yaitu membangun infrastruktur
dan konstruksi yang diperlukan perusahaan asing untuk menyelenggarakan proses
produksi di Negara Dunia Ketiga. Bila segala fasilitas telah siap dioperasikan,
perusahaan asing menyerahkan ‘kunci’ kepada perusahaan domestik atau organisasi
lainnya. Perusahaan asing juga menyelenggarakan pelatihan pekerja dalam negeri
agar suatu saat dapat mengambil alih segenap proses produksi yang dibutuhkan. Kecil
kemungkinan terjadi alih teknologi sebab perusahaan domestik hanya bisa
mengoperasikan tanpa mengerti kepentingan pengembangan teknologi tersebut.
Perusahaan domestik juga tidak bisa membangunnya, sehingga peran mereka sekadar
menjadi budak suruhan.
Contoh : Japan Bank for International
Cooperation (JBIC)
Contohnya adalah pembangunan pipa
gas dari Perusahaan Gas Negara di Sumatera Selatan atau sering disebut SSWJ I
(South Sumatra West Java Stage I). Pembangunan pipa gas SSWJ I ini menggunakan
kontraktor Jepang dengan skema turn key. Proyek ini mendapat dukungan finansial
secara penuh dari Japan Bank for International Cooperation (JBIC) sehingga
sangat memudahkan kontraktor.
Sumber :
0 komentar:
Posting Komentar