Media adalah segala bentuk dan saluran yang
digunakan untuk menyampaikan informasi atau pesan. Kata media berasal dari kata
latin, merupakan bentuk jamak dari kata “medium”. Secara harfiah kata tersebut
mempunyai arti "perantara" atau "pengantar", yaitu perantara
sumber pesan (a source) dengan penerima pesan (a receiver). Jadi,
dalam pengertian yang lain,
media adalah alat atau sarana yang dipergunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator
kepada khalayak.
Dunia media massa saat ini sedang mengalami
peningkatan karena salah satu dari dampak perkembangan teknologi. Kebutuhan
akan informasi yang cepat melalui media pun menjadi suatu kebutuhan pokok di
masyrakat. Karena itu bisnis media ini bisa dibilang menjanjikan.
Lalu siapakah sang pemilik terbesar bisnis
permedian ini? Jawabanya adalah Rupert Murdoch sang raja media ,pemilik media
terbesar dan paling berpengaruh di dunia, news corporation.
Rupert Murdoch dilahirkan pada tanggal 11 Maret 1931 di Melbourne Australia, ia
anak dari pasangan Sir Keith Murdoch (1885–1952) dan Elisabeth Greene (1909–2012), kedua
orangtuanya juga dilahirkan di Melbourne. Mereka menikah pada tahun 1928, ketika Elisabeth berumur 19 dan Keith
Murdoch berumur 23 tahun. Pasangan ini memiliki 4 orang anak, 1 putra bernama
Rupert Murdoch dan 3 orang putri, bernama Janet Calvert-Jones, Anne Kantor dan Helen Handbury. Sejak lahir, Murdoch telah diberi nama tengah, Rupert, nama dari kakeknya. Ayahnya, Keith Murdoch, adalah seorang wartawan Australia yang
terkenal yan memiliki sejumlah surat kabar lokal dan regional: the Herald di Melbourne, the Courier-Mail di Brisbane, dan the News and Sunday Mail.
Murdoch pernah
bersekolah di Geelong Grammar School sebuah sekolah asrama
bergengsi di Australia, yang
dilanjutkan di Worcester College, University Oxford, Inggris. Sebelumnya Rupert
Murdoch merupakan
mahasiswa biasa, seperti mahasiswa “normal” lainnya di kampus. Namun ketika
ayahnya meninggal pada tahun 1952, dan mewarisi saham pengendali di News Limited of Adelaide,
Australia, yang menerbitkan The News, sebuah koran lokal. Akhirnya Ruppet harus
mengambil alih semuanya. dia pun kembali ke australia pada tahun 1953 Setelah
mempersiapkan dirinya dengan magang singkat di bawah Fredericton di Daily
Express di London.
Di
bawah kekuasaanya News Limited of Adelaide pun
meraih kesuksessan. Ia mulai mengarahkan perhatiannya
untuk akuisisi dan ekspansi, membeli perusahaan Sunday Times di Perth, Australia
Barat (1956) dan selama beberapa tahun ke depan memberi perusaahan surat kabar
pinggiran kota dan provinsi di New South Wales, Queensland, Victoria dan
Northern Territory, termasuk tabloid sore Sydney, The Daily Mirror (1960).
Lalu pada tahun 1964 dia meluncurkan Koran The Australian sebagai Koran
harian pertama di Australia. Yang diterbitkan pertama di di Canberra dan kemudian di Sydney. dia pun mulai
mengembangkan sayapnya di dataran inggris dengan memperoleh kendali News of the
World, dia juga membeli surat kabar The Sun dan merubahnya menjadi sebuah tabloid
sukses.
Pada tahun 1973, Rupert Murdoch
mulai mengalihkan perhatian ke Amerika Serikat.Membeli berbagai surat kabar dan
majalah, dia lantas mendirikan tabloid Star dan pada tahun 1976 membeli The New
York Post. Murdoch lantas menjadi warga negara AS pada tahun 1985 untuk
kemudian membeli stasiun televisi Amerika FOX Network yang sangat populer di
kalangan pemirsa muda.Menyusul keberhasilan ini, Murdoch meluncurkan The Fox
News Channel pada tahun 1996, stasiun kabel 24 jam yang dirancang untuk
bersaing dengan CNN.
Pada tahun 2003, News Corp
membeli 34% saham Hughes Electronics yang memiliki DirecTV ™, sebuah perusahaan
satelit terkemuka.Namun, minat Murdoch di televisi dan satelit tidak spesifik
hanya di Amerika Serikat. BSkyB (perusahaan satelit terkemuka Inggris), The
National Geographic Channel, The History Channel, dan Nickelodeon tercatat
dimiliki sebagian oleh Rupert Murdoch.
Stasiun televisi lain yang berada
di bawah bendera News Corp meluas hingga ke Italia, Selandia Baru, Asia, dan
negara-negara lain. Pada tahun 2005, News Corp membeli Intermix Media
Incorporated, pemilik sosial media populer MySpace. Murdoch juga mengakuisisi
saham IGN Entertainment, sebuah perusahaan berbasis multimedia video yang
memiliki website seperti Askmen, Gamespy, dan RottenTomatoes. Sementara tidak
ada yang meragukan keberhasilan Rupert Murdoch, namun News Corp disinyalir
mengemban pandangan politik Murdoch sendiri.
Murdoch juga pernah terjelat
scandal penyadapan telepon yang dilakukan oleh perusahaan News of the World,. Sehingga
menyebabkan media tersebut ditutup pada edisi 168. Skandal ini mengakibatkan
pengunduran diri beberapa tokoh, seperti Les Hinton dan Rebekah Brooks. Polisi Sir Paul Stephenson juga mundur dari
jabatannya. Mantan penyunting News of the World Andy Coulson, bekas penyunting eksekutif
tabloid Neil Wallis, dan Brooks ditangkap. Rupert Murdoch dan anaknya James Murdoch dipanggil dan diminta
menyerahkan bukti.
Kekuasaan Ruppet Murdoch Di Dunia
(source: BBC.com) :
1.
Australia dan Selandia
Baru
News Corp memiliki 44% saham Sky Network di
Australia - negara kelahiran Murdoch - Selandia Baru, dan sedang dalam proses
penawaran untuk membeli televisi internasional milik pemerintah Australia yang
sekarang dioperasikan oleh ABC.
News Corp juga pemilik 150 surat kabar lokal dan nasional di Australia, termasuk the Australian, the Telegraph dan the Herald Sun. Selain itu, News Corp memiliki 50% saham Premier Media Group, yang mengoerasikan sembilan stasiun televisi Fox TV di Australia.
2. Asia
Di bawah nama Star, News Corp memiliki sembilan stasiun
televisi kabel di seluruh Asia dan memegang saham besar di delapan stasiun
televisi lainnya. Star juga memiliki 20% saham saluran televisi Tata Sky di
India.
News Corp adalah pemilik saham mayoritas surat kabar Post
Courier di Papua Nugini dan surat kabar Wall Street Journal Asia.
News Corp memiliki 39% saham perusahaan televisi satelit
BSkyB tetapi Murdoch sedang berupaya membeli seluruh saham perusahaan itu.
Tabloid News of the World merupakan surat kabar
mingguan terbsar di Inggris dengan sirkulasi tiga juta eksemplar per minggu.
Setelah ditutup, Murdoch masih memiliki tiga surat kabar nasional Inggris, the
Times, Sunday Times dan the Sun.
Di Italia, News Corp memiliki televisi Sky Italia dan di
Jerman perusahaan itu memiliki 45% saham Sky Deutschland.
4. Afrika dan Timur
Tengah
News Corp memegang 9% saham di jaringan Rotana, yang
mencakup berbagai stasiun televisi di Timur Tengah dan Afrika Utara.
5. Amerika Latin
News Corp memiliki saham besar di tiga televisi di
kawasan Amerika Latin - LAPTV, Telecine dan Fox Telecolombia.
6. Amerika Serikat dan
Kanada
News Corp memiliki sejumlah surat kabar besar Amerika,
termasuk Wall Street Journal, the New York Post dan Community
Newspaper Group dan sejumlah koran bisnis termasuk Barons dan MarketWatch.
Perusahaan itu juga memiliki tujuh perusahaan informasi berita. News Corp
menguasai beragam media di seluruh dunia
News Corp memiliki saham besar dalam industri televisi
Amerika lewat jaringan televisi Fox dan National Geographic.Perusahaan itu
memiliki 27 stasiun lokal televisi Fox dan Murdoch pernah menyebut langkah
televisi Fox News miliknya "tidak bisa dihentikan". Sepuluh
perusahaan film milik News Corp - termasuk 20th Century Fox dan Fox Searchlight
Pictures - juga bermarkas di Amerika. News Corp juga memiliki sepertiga saham
layanan sewa film online Hulu.
7. Internasional
News Corp adalah pemilik perusahaan penerbitan
HarperCollins di Amerika, Kanada, Eropa, Selandia Baru dan Australia, dan
pemilik sebagian saham HarperCollins Asia.
Selain itu, News Corp juga pemilik penuh atau pemilik
sebagian saham beragam perusahaan pemasaran dan media digital. Murdoch
baru-baru ini menjual sebagian besar sahamnya di jejaring sosial MySpace.
Jaringan televisi Fox dan National Geographic juga memiliki
jangkauan global lewat beragam saluran televisi berita dan hiburan.
Lalu bagaimana
dengan di Indonesia? Bagaimana konglomerasi media di Indonesia?
Dengan
semakin banyaknya masyarakat Indonesia yang menggunakan jasa media massa. Untuk
sebagian pebisnis, dalam pandangan mereka itu merupakan salah satu peluang
untuk meraup keuntungan yang menjanjikan. Maka tak heran dengan selalu
bertambahnya media massa di Indonesia, dalam percetakan, pertelevisian ataupun
radio.
Dalam
bidang pertelevisian, selain TVRI sebagai stasiun pertama yang berdiri di
Indonesia yaitu pada tanggal 24 Agustus 1996. terdapat 11 (sebelas) stasiun
televisi lainya, Sebelas televisi ini ternyata dikuasai beberapa grup pemilik
seperti MNC yang menguasai MNC (tadinya TPI), Metro TV, Global TV dan RCTI.
Transcorp/Grup Para menguasai Trans TV dan Trans 7, kemudian Bakrie Group
menguasai ANTV dan TV One , SCTV dan IVM (Indosiar Visual Mandiri) dikuasai
kelompok yang sama, disamping TVRI serta Space Toon yang punya ijin siaran
nasional, namun saham kepemilikan space toon kini telah di beli oleh perusahaan
swasta dan berganti nama menjadi NET.
Di
samping itu kini telah beroperasi 7 televisi berlangganan satelit, 6 televisi
berlangganan terrestrial, dan 17 televisi berlangganan kabel. Seperti tidak mau
kalah dengan pertelevisian, radiopun mengalami kemajuan walaupun tidak sepesat
televisi. Hingga akhir tahun 2002, terdapat 1188 Stasiun Siaran Radio di
Indonesia.
Jumlah
itu terdiri atas 56 stasiun RRI dan 1132 buah Stasiun Radio Swasta.
Perkembangan industri dan bisnis penyiaran juga telah mendorong tumbuh pesatnya
bisnis rumah produksi (Production House/PH). Sebelum krisis ekonomi, tercatat
ada 298 buah perusahaan PH yang beroperasi di mana sekitar 80% di antaranya
berada di Jakarta. Pada saat krisis, khususnya antara tahun 1997-1999, jumlah
PH yang beroperasi menurun drastis sampai sekitar 60%. Pada tahun 2003, bisnis
PH secara perlahan kembali bangkit yang antara lain didorong oleh peningkatan
jumlah televisi swasta.
Kebutuhan
TV swasta akan berbagai acara siaran, mulai acara hiburan sampai acara
informasi dan pendidikan, banyak diproduksi oleh PH local. dalam bisnis media
penerbitan, khususnya surat kabar dan majalah, juga mengalami peningkatan
khususnya dalam hal kuantitas. Pada tahun 2000, menurut laporan MASINDO,
terdapat 358 media penerbitan. Jumlah tersebut terdiri atas 104 surat kabar,
115 tabloid, dan 139 majalah. Hal menarik dalam penerbitan media massa cetak
ini adalah semakin beragamnya pelayanan isi yang disesuaikan dengan
karakteristik kebutuhan segmen khalayak pembacanya.
Perusahaan media terbesar
di indonesia:
Jawa
Pos adalah surat kabar harian yang berpusat di Surabaya, Jawa Timur.Jawa Pos
merupakan harian terbesar di Jawa Timur, dan merupakan salah satu harian dengan
oplah terbesar di Indonesia. Sirkulasi Jawa Pos menyebar di seluruh Jawa Timur,
Bali, dan sebagian Jawa Tengah dan DI Yogyakarta. Jawa Pos mengklaim sebagai
“Harian Nasional yang Terbit dari Surabaya”.Dahlan Iskan (lahir di Magetan, Jawa Timur, 17 Agustus 1951; umur
59 tahun), adalah CEO surat kabar Jawa Pos dan Jawa Pos
Group, yang bermarkas di Surabaya.
Mahaka
MEDIA yang merupakan brand dari PT. Mahaka Media Tbk., yang semula bernama PT.
Abdi Bangsa Tbk., adalah sebuah perseroan nasional yang bergerak di bidang
multimedia, bertempat di Plaza Asia Lantai 26, Jalan Jend. Sudirman Kav. 59,
Jakarta 12190. MAHAKA MEDIA dipunyai oleh Abdul Gani dan Erick Tohir
mempunyai 2 stasiun televisi, 19 stasiun radio, dan 5 media cetak
PT
Media Nusantara Citra Tbk merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang
media dan penyiaran yang bermarkas di Jakarta, Indonesia, didirikan pada tahun
2004. Saat ini, mayoritas sahamnya dikuasai oleh Global Mediacom & PT
Pembangunan Jaya Ancol. Yang memiliki 20 stasiun televisi, 22 stasiun radio, 7 media cetak dan
1 media online.
Media
Group adalah kelompok usaha media yang didirikan oleh Surya Paloh. Kelompok
usaha ini memiliki harian Media Indonesia, Lampung Post, Borneonews, stasiun
televisi MetroTV, dan Yayasan Sukma.
Surya
Citra Media adalah kelompok perusahaan yang terkemuka. Ini adalah kelompok
usaha yang sebelumnya satu manajemen dengan RCTI.
Berdiri pada tanggal 7 Juli 1990 berdasarkan Kepres RI No. 22 tahun 1990 dengan nama PT Sindo Citra Media, dengan misi memaksimalkan kesempatan dalam tindakan bertemu dengan teknologi, media, komunikasi, hingga pembangunan global. Sekitar tanggal 29 Januari1999, berganti nama menjadi PT.Surya Citra Media Tbk dan berpisah manajemen dari RCTI. Saat ini SCM berkantor di Senayan City, Jl. Asia Afrika Lot. 19, Jakarta.
PT
Trans Corporation dengan nama Trans Corproation bermulai Trans Corp (Trans
Corpora) dengan panggil nama Trans sebagai nama Televisi Transformasi Indonesia
hingga Televisi Transformasi Indonesia (Trans TV) dengan nama Trans TV
(Televisi Transformasi Indonesia) (sebelumnya bernama PT Para Inti Investindo)
adalah unit usaha Para Group di bidang media, gaya hidup, dan hiburan. Pada
awalnya, Trans Corp didirikan sebagai penghubung antara stasiun televisi Trans
TV (Televisi Transformasi Indonesia) dengan stasiun televisi yang baru saja diambil
alih 49% kepemilikan sahamnya oleh Para Group dari Kelompok Kompas Gramedia
dengan saluran televisi asli oleh Trans7 (Televisi Transformasi Indonesia
(Trans TV) atau Transformasi 7 Televisi Indonesia) (dulunya TV7 (Duta Visual
Nusanatara Tivi Tujuh)). Pemilik Trans Corp adalah Chairul Tanjung yang juga
adalah pemilik Para Group. Trans TV dengan melakukan peluncuran kembali pada
hari Jumat, 15 Desember 2006 sejak sekitar mulai pukul 19:00 WIB Malam di
Jakarta tanggal ini ditetapkan sebagai “Hari Lahirnya Trans TV dan Trans 7”
dengan bergabungnya Trans TV (Televisi Transformasi Indonesia) dan Trans7
(Televisi Transformasi Indonesia (Trans TV) atau Transformasi 7 Televisi
Indonesia) dengan singkat nama Trans TV (Televisi Transformasi Indonesia)
dengan mereka dalam sebuah wadah yang dinamakan Trans Corp dengan nama berubah
Trans TV perusahaan sebagai Televisi Transformasi Indonesia (Trans TV) mulai
sejak tahun 2006 pertama dirilis bulan Desember 2006 dengan tepat sejak tanggal
15 Desember tanggal ini ditetapkan sebagai “Hari Lahirnya Trans TV dan Trans 7”
7. PT Visi Media Asia
PT
Visi Media Asia adalah kelompok usaha media milik Grup Bakrie. Kelompok usaha
ini memiliki stasiun televisi antv dan tvOne, serta portal berita vivanews.com.
Direktur Utamanya sejak tahun 2008 adalah Anindya Bakrie.
Kompas Gramedia, disingkat KG, adalah perusahaan Indonesia yang
bergerak di bidang media massa
yang didirikan pada tanggal 28 Juni
1965 Oleh P.K.
Ojong dan Jakob
Oetama.
Pada tahun 1980-an perusahaan ini mulai berkembang pesat, terutama dalam bidang komunikasi. Saat ini, KG memiliki beberapa anak perusahaan/bisnis unit yang bervariatif dari media massa, toko buku, percetakan, radio, hotel, lembaga pendidikan, event organizer, stasiun TV hingga universitas. memiliki 10 stasiun televisi, 12 stasiun radio, 89 media cetak dan 2 media online;
Pada tahun 1980-an perusahaan ini mulai berkembang pesat, terutama dalam bidang komunikasi. Saat ini, KG memiliki beberapa anak perusahaan/bisnis unit yang bervariatif dari media massa, toko buku, percetakan, radio, hotel, lembaga pendidikan, event organizer, stasiun TV hingga universitas. memiliki 10 stasiun televisi, 12 stasiun radio, 89 media cetak dan 2 media online;
9. Beritasatu Media Holdings
BeritaSatu Media
Holdings (dikenal
sebagai BeritaSatu Media,
sebelumnya bernama Globe Media Group)
merupakan sebuah perusahaan
yang bergerak dalam bidang media.
Perusahaan ini merupakan bagian dari Lippo Group. yang dimiliki
James Riady mempunyai 2 stasiun televisi, 10 media cetak dan 1 media online.
10. Femina
Group
Femina adalah nama majalah wanita yang berasal dari Indonesia yang pertama kali
diterbitkan pada tahun 1970. Penerbitnya adalah Femina Group yang sahamnya sebagian besar
dimiliki keluarga besar Alisyahbana, kerabat dari sastrawan Indonesia terkemuka Sutan
Takdir Alisyahbana. Selain edisi cetaknya, tersedia juga edisi daring. Selain itu, Femina
Group memiliki majalah lainnya yang diterbitkannya dan memiliki stasiun radio dan rumah produksi. Dan mempunyai 2 stasiun radio
dan 14 media cetak
11. Tempo
Inti Media
PT. Tempo Inti Media Tbk. atau dikenal juga dengan nama PT. TIM adalah perusahaan penerbit majalah yang didirikan pada
tahun 2001. Perusahaan ini pada
awalnya merupakan hasil penjualan ke publik atas saham dari PT. Arsa Raya
Perdanago.[1] Pada tahun 2001 juga penerbit ini menerbitkan harian
bernama Koran Tempo dan juga
menjadi penerbit dari majalah Tempo.[1]
12.
Media
Bali Post Group (KMB)
Cikal bakal KMB adalah surat kabar Bali Post yang didirikan
oleh Ketut Naradha. Sepeninggal Ketut, putranya, Satria Naradha meneruskan bisnisnya dan
mengembangkannya dengan mendirikan KMB. KMB mengembangkan bisnis media Bali
Post menjadi memasuki dunia televisi dan radio.
13.
MRA
Media
PT Rekso
Intercontiental Abadi
merupakan sebuah perusahaan
yang menghasilkan berbagai macam media terkenal. Perusahaan ini didirikan pada
tahun 1994 dan bermarkas di Jakarta. Majalah-majalah
yang bekerjasama di grup ini termasuk Cosmopolitan, FHM, Autocar, dll. Media milik
Adiguna Soetowo dan Soetikno Soedarjo memiliki 11 stasiun radio, 16 media cetak.
Dalam
bisnis media penerbitan, khususnya surat kabar dan majalah, juga mengalami
peningkatan khususnya dalam hal kuantitas. Pada tahun 2000, menurut laporan
MASINDO, terdapat 358 media penerbitan. Jumlah tersebut terdiri atas 104 surat
kabar, 115 tabloid, dan 139 majalah. Hal menarik dalam penerbitan media massa
cetak ini adalah semakin beragamnya pelayanan isi yang disesuaikan dengan
karakteristik kebutuhan segmen khalayak pembacanya.
Akibat banyaknya media yang semakin berkembang maka persaingannya juga semakin ketat. Mulai dari visi dan misi media tersebut atau isi materi dari program-program dari media tersebut. Konglomerasi media di Indonesia saat ini sudah mulai terlihat dari banyaknya surat kabar dan televisi yang satu sama lain saling berhubungan atau saling terkekaitan dan dimiliki oleh sang penguasa media tersebut. Hal ini juga menyebabkan adanya kepentingan politik yang dimasukkan dalam media. Sehingga persaingan bukan hanya dari segi bisnis saja tapi juga termasuk dalam hal politik. Hal ini disebabkan para pemilik group-group media di Indonesia kebanyakan juga merupakan seorang petinggi politik. Sehingga fungsi media massa sekarang tidak relevan lagi, karena kepentingan pihak petinggi sehingga menyebabkan informasi yang disampaikan terkadang menyimpang dari fakta.
http://www.kompasiana.com/supadiyanto/peta-bisnis-media-massa-di-indonesia-pra-pemilu-2014_55009813a33311e57251157e
https://en.wikipedia.org/wiki/Rupert_Murdoch
http://www.bbc.com/indonesia/majalah/2011/07/110713_murdochempire.shtml
http://www.amazine.co/28091/siapakah-rupert-murdoch-kisah-raja-media-internasional/
https://finunu.wordpress.com/2010/09/26/perusahaan-media-nasional-di-indonesia/
0 komentar:
Posting Komentar