Pages

Senin, 05 Oktober 2015

Sang Raja Media dan Konglomerasi Media Indonesia



Media adalah segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan informasi atau pesan. Kata media berasal dari kata latin, merupakan bentuk jamak dari kata “medium”. Secara harfiah kata tersebut mempunyai arti "perantara" atau "pengantar", yaitu perantara sumber pesan (a source) dengan penerima pesan (a receiver). Jadi, dalam pengertian yang lain, media adalah alat atau sarana yang dipergunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak.

Dunia media massa saat ini sedang mengalami peningkatan karena salah satu dari dampak perkembangan teknologi. Kebutuhan akan informasi yang cepat melalui media pun menjadi suatu kebutuhan pokok di masyrakat. Karena itu bisnis media ini bisa dibilang menjanjikan.

Lalu siapakah sang pemilik terbesar bisnis permedian ini? Jawabanya adalah Rupert Murdoch sang raja media ,pemilik media terbesar dan paling berpengaruh di dunia, news corporation.



Rupert Murdoch  dilahirkan pada tanggal 11 Maret 1931 di Melbourne Australia, ia anak dari pasangan Sir Keith Murdoch (1885–1952) dan Elisabeth Greene (1909–2012), kedua orangtuanya juga dilahirkan di Melbourne. Mereka menikah pada tahun 1928, ketika Elisabeth berumur 19 dan Keith Murdoch berumur 23 tahun. Pasangan ini memiliki 4 orang anak, 1 putra bernama Rupert Murdoch dan 3 orang putri, bernama Janet Calvert-Jones, Anne Kantor dan Helen Handbury. Sejak lahir, Murdoch telah diberi nama tengah, Rupert, nama dari kakeknya. Ayahnya, Keith Murdoch, adalah seorang wartawan Australia yang terkenal yan memiliki sejumlah surat kabar lokal dan regional: the Herald di Melbourne, the Courier-Mail di Brisbane, dan  the News and Sunday Mail.

Murdoch  pernah bersekolah di Geelong Grammar School sebuah sekolah asrama bergengsi di Australia, yang dilanjutkan di Worcester College, University Oxford, Inggris. Sebelumnya Rupert  Murdoch  merupakan mahasiswa biasa, seperti mahasiswa “normal” lainnya di kampus. Namun ketika ayahnya meninggal pada tahun 1952, dan mewarisi saham pengendali di News Limited of Adelaide, Australia, yang menerbitkan The News, sebuah koran lokal. Akhirnya Ruppet harus mengambil alih semuanya. dia pun kembali ke australia pada tahun 1953 Setelah mempersiapkan dirinya dengan magang singkat di bawah Fredericton di Daily Express di London.

Di bawah kekuasaanya News Limited of Adelaide  pun meraih kesuksessan. Ia mulai mengarahkan perhatiannya untuk akuisisi dan ekspansi, membeli perusahaan Sunday Times di Perth, Australia Barat (1956) dan selama beberapa tahun ke depan memberi perusaahan surat kabar pinggiran kota dan provinsi di New South Wales, Queensland, Victoria dan Northern Territory, termasuk tabloid sore Sydney, The Daily Mirror (1960).

Lalu pada tahun 1964  dia meluncurkan Koran The Australian sebagai Koran harian pertama di Australia. Yang diterbitkan pertama di di Canberra dan kemudian di Sydney. dia pun mulai mengembangkan sayapnya di dataran inggris dengan memperoleh kendali News of the World, dia juga membeli surat kabar The Sun dan merubahnya menjadi sebuah tabloid sukses.

Pada tahun 1973, Rupert Murdoch mulai mengalihkan perhatian ke Amerika Serikat.Membeli berbagai surat kabar dan majalah, dia lantas mendirikan tabloid Star dan pada tahun 1976 membeli The New York Post. Murdoch lantas menjadi warga negara AS pada tahun 1985 untuk kemudian membeli stasiun televisi Amerika FOX Network yang sangat populer di kalangan pemirsa muda.Menyusul keberhasilan ini, Murdoch meluncurkan The Fox News Channel pada tahun 1996, stasiun kabel 24 jam yang dirancang untuk bersaing dengan CNN.

Pada tahun 2003, News Corp membeli 34% saham Hughes Electronics yang memiliki DirecTV ™, sebuah perusahaan satelit terkemuka.Namun, minat Murdoch di televisi dan satelit tidak spesifik hanya di Amerika Serikat. BSkyB (perusahaan satelit terkemuka Inggris), The National Geographic Channel, The History Channel, dan Nickelodeon tercatat dimiliki sebagian oleh Rupert Murdoch.

Stasiun televisi lain yang berada di bawah bendera News Corp meluas hingga ke Italia, Selandia Baru, Asia, dan negara-negara lain. Pada tahun 2005, News Corp membeli Intermix Media Incorporated, pemilik sosial media populer MySpace. Murdoch juga mengakuisisi saham IGN Entertainment, sebuah perusahaan berbasis multimedia video yang memiliki website seperti Askmen, Gamespy, dan RottenTomatoes. Sementara tidak ada yang meragukan keberhasilan Rupert Murdoch, namun News Corp disinyalir mengemban pandangan politik Murdoch sendiri.

Murdoch juga pernah terjelat scandal penyadapan telepon yang dilakukan oleh perusahaan News of the World,. Sehingga menyebabkan media tersebut ditutup pada edisi 168. Skandal ini mengakibatkan pengunduran diri beberapa tokoh, seperti Les Hinton dan Rebekah Brooks. Polisi Sir Paul Stephenson juga mundur dari jabatannya. Mantan penyunting News of the World Andy Coulson, bekas penyunting eksekutif tabloid Neil Wallis, dan Brooks ditangkap. Rupert Murdoch dan anaknya James Murdoch dipanggil dan diminta menyerahkan bukti.




Kekuasaan Ruppet Murdoch Di Dunia (source: BBC.com) :


      1.   Australia dan Selandia Baru
News Corp memiliki 44% saham Sky Network di Australia - negara kelahiran Murdoch - Selandia Baru, dan sedang dalam proses penawaran untuk membeli televisi internasional milik pemerintah Australia yang sekarang dioperasikan oleh ABC.

News Corp juga pemilik 150 surat kabar lokal dan nasional di Australia, termasuk the Australian, the Telegraph dan the Herald Sun. Selain itu, News Corp memiliki 50% saham Premier Media Group, yang mengoerasikan sembilan stasiun televisi Fox TV di Australia.
  
2.   Asia
Di bawah nama Star, News Corp memiliki sembilan stasiun televisi kabel di seluruh Asia dan memegang saham besar di delapan stasiun televisi lainnya. Star juga memiliki 20% saham saluran televisi Tata Sky di India.

News Corp adalah pemilik saham mayoritas surat kabar Post Courier di Papua Nugini dan surat kabar Wall Street Journal Asia.

3.  Eropa
News Corp memiliki 39% saham perusahaan televisi satelit BSkyB tetapi Murdoch sedang berupaya membeli seluruh saham perusahaan itu.

Tabloid News of the World merupakan surat kabar mingguan terbsar di Inggris dengan sirkulasi tiga juta eksemplar per minggu. Setelah ditutup, Murdoch masih memiliki tiga surat kabar nasional Inggris, the Times, Sunday Times dan the Sun.

Di Italia, News Corp memiliki televisi Sky Italia dan di Jerman perusahaan itu memiliki 45% saham Sky Deutschland.

      4. Afrika dan Timur Tengah
News Corp memegang 9% saham di jaringan Rotana, yang mencakup berbagai stasiun televisi di Timur Tengah dan Afrika Utara.
 
      5. Amerika Latin
News Corp memiliki saham besar di tiga televisi di kawasan Amerika Latin - LAPTV, Telecine dan Fox Telecolombia.
    
      6. Amerika Serikat dan Kanada
News Corp memiliki sejumlah surat kabar besar Amerika, termasuk Wall Street Journal, the New York Post dan Community Newspaper Group dan sejumlah koran bisnis termasuk Barons dan MarketWatch. Perusahaan itu juga memiliki tujuh perusahaan informasi berita. News Corp menguasai beragam media di seluruh dunia

News Corp memiliki saham besar dalam industri televisi Amerika lewat jaringan televisi Fox dan National Geographic.Perusahaan itu memiliki 27 stasiun lokal televisi Fox dan Murdoch pernah menyebut langkah televisi Fox News miliknya "tidak bisa dihentikan". Sepuluh perusahaan film milik News Corp - termasuk 20th Century Fox dan Fox Searchlight Pictures - juga bermarkas di Amerika. News Corp juga memiliki sepertiga saham layanan sewa film online Hulu.

      7. Internasional
News Corp adalah pemilik perusahaan penerbitan HarperCollins di Amerika, Kanada, Eropa, Selandia Baru dan Australia, dan pemilik sebagian saham HarperCollins Asia.

Selain itu, News Corp juga pemilik penuh atau pemilik sebagian saham beragam perusahaan pemasaran dan media digital. Murdoch baru-baru ini menjual sebagian besar sahamnya di jejaring sosial MySpace.

Jaringan televisi Fox dan National Geographic juga memiliki jangkauan global lewat beragam saluran televisi berita dan hiburan.


Lalu bagaimana dengan di Indonesia? Bagaimana konglomerasi media di Indonesia?


Dengan semakin banyaknya masyarakat Indonesia yang menggunakan jasa media massa. Untuk sebagian pebisnis, dalam pandangan mereka itu merupakan salah satu peluang untuk meraup keuntungan yang menjanjikan. Maka tak heran dengan selalu bertambahnya media massa di Indonesia, dalam percetakan, pertelevisian ataupun radio.

Dalam bidang pertelevisian, selain TVRI sebagai stasiun pertama yang berdiri di Indonesia yaitu pada tanggal 24 Agustus 1996. terdapat 11 (sebelas) stasiun televisi lainya, Sebelas televisi ini ternyata dikuasai beberapa grup pemilik seperti MNC yang menguasai MNC (tadinya TPI), Metro TV, Global TV dan RCTI. Transcorp/Grup Para menguasai Trans TV dan Trans 7, kemudian Bakrie Group menguasai ANTV dan TV One , SCTV dan IVM (Indosiar Visual Mandiri) dikuasai kelompok yang sama, disamping TVRI serta Space Toon yang punya ijin siaran nasional, namun saham kepemilikan space toon kini telah di beli oleh perusahaan swasta dan berganti nama menjadi NET.

Di samping itu kini telah beroperasi 7 televisi berlangganan satelit, 6 televisi berlangganan terrestrial, dan 17 televisi berlangganan kabel. Seperti tidak mau kalah dengan pertelevisian, radiopun mengalami kemajuan walaupun tidak sepesat televisi. Hingga akhir tahun 2002, terdapat 1188 Stasiun Siaran Radio di Indonesia.

Jumlah itu terdiri atas 56 stasiun RRI dan 1132 buah Stasiun Radio Swasta. Perkembangan industri dan bisnis penyiaran juga telah mendorong tumbuh pesatnya bisnis rumah produksi (Production House/PH). Sebelum krisis ekonomi, tercatat ada 298 buah perusahaan PH yang beroperasi di mana sekitar 80% di antaranya berada di Jakarta. Pada saat krisis, khususnya antara tahun 1997-1999, jumlah PH yang beroperasi menurun drastis sampai sekitar 60%. Pada tahun 2003, bisnis PH secara perlahan kembali bangkit yang antara lain didorong oleh peningkatan jumlah televisi swasta.

Kebutuhan TV swasta akan berbagai acara siaran, mulai acara hiburan sampai acara informasi dan pendidikan, banyak diproduksi oleh PH local. dalam bisnis media penerbitan, khususnya surat kabar dan majalah, juga mengalami peningkatan khususnya dalam hal kuantitas. Pada tahun 2000, menurut laporan MASINDO, terdapat 358 media penerbitan. Jumlah tersebut terdiri atas 104 surat kabar, 115 tabloid, dan 139 majalah. Hal menarik dalam penerbitan media massa cetak ini adalah semakin beragamnya pelayanan isi yang disesuaikan dengan karakteristik kebutuhan segmen khalayak pembacanya.


Perusahaan media terbesar di indonesia:

1. Jawa Pos

Jawa Pos adalah surat kabar harian yang berpusat di Surabaya, Jawa Timur.Jawa Pos merupakan harian terbesar di Jawa Timur, dan merupakan salah satu harian dengan oplah terbesar di Indonesia. Sirkulasi Jawa Pos menyebar di seluruh Jawa Timur, Bali, dan sebagian Jawa Tengah dan DI Yogyakarta. Jawa Pos mengklaim sebagai “Harian Nasional yang Terbit dari Surabaya”.Dahlan Iskan (lahir di Magetan, Jawa Timur, 17 Agustus 1951; umur 59 tahun), adalah CEO surat kabar  Jawa Pos dan  Jawa Pos Group,  yang bermarkas di Surabaya.

2.  Mahaka Media

Mahaka MEDIA yang merupakan brand dari PT. Mahaka Media Tbk., yang semula bernama PT. Abdi Bangsa Tbk., adalah sebuah perseroan nasional yang bergerak di bidang multimedia, bertempat di Plaza Asia Lantai 26, Jalan Jend. Sudirman Kav. 59, Jakarta 12190. MAHAKA MEDIA  dipunyai oleh Abdul Gani dan Erick Tohir mempunyai 2 stasiun televisi, 19 stasiun radio, dan 5 media cetak

3. PT Media Nusantara Citra Tbk

PT Media Nusantara Citra Tbk merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang media dan penyiaran yang bermarkas di Jakarta, Indonesia, didirikan pada tahun 2004. Saat ini, mayoritas sahamnya dikuasai oleh Global Mediacom & PT Pembangunan Jaya Ancol. Yang memiliki 20 stasiun televisi, 22 stasiun radio, 7 media cetak dan 1 media online.

4. Media Group

Media Group adalah kelompok usaha media yang didirikan oleh Surya Paloh. Kelompok usaha ini memiliki harian Media Indonesia, Lampung Post, Borneonews, stasiun televisi MetroTV, dan Yayasan Sukma.

5. Surya Citra Media

Surya Citra Media adalah kelompok perusahaan yang terkemuka. Ini adalah kelompok usaha yang sebelumnya satu manajemen dengan RCTI.

Berdiri pada tanggal 7 Juli 1990 berdasarkan Kepres RI No. 22 tahun 1990 dengan nama PT Sindo Citra Media, dengan misi memaksimalkan kesempatan dalam tindakan bertemu dengan teknologi, media, komunikasi, hingga pembangunan global. Sekitar tanggal 29 Januari1999, berganti nama menjadi PT.Surya Citra Media Tbk dan berpisah manajemen dari RCTI. Saat ini SCM berkantor di Senayan City, Jl. Asia Afrika Lot. 19, Jakarta.

6.  PT Trans Corporation

PT Trans Corporation dengan nama Trans Corproation bermulai Trans Corp (Trans Corpora) dengan panggil nama Trans sebagai nama Televisi Transformasi Indonesia hingga Televisi Transformasi Indonesia (Trans TV) dengan nama Trans TV (Televisi Transformasi Indonesia) (sebelumnya bernama PT Para Inti Investindo) adalah unit usaha Para Group di bidang media, gaya hidup, dan hiburan. Pada awalnya, Trans Corp didirikan sebagai penghubung antara stasiun televisi Trans TV (Televisi Transformasi Indonesia) dengan stasiun televisi yang baru saja diambil alih 49% kepemilikan sahamnya oleh Para Group dari Kelompok Kompas Gramedia dengan saluran televisi asli oleh Trans7 (Televisi Transformasi Indonesia (Trans TV) atau Transformasi 7 Televisi Indonesia) (dulunya TV7 (Duta Visual Nusanatara Tivi Tujuh)). Pemilik Trans Corp adalah Chairul Tanjung yang juga adalah pemilik Para Group. Trans TV dengan melakukan peluncuran kembali pada hari Jumat, 15 Desember 2006 sejak sekitar mulai pukul 19:00 WIB Malam di Jakarta tanggal ini ditetapkan sebagai “Hari Lahirnya Trans TV dan Trans 7” dengan bergabungnya Trans TV (Televisi Transformasi Indonesia) dan Trans7 (Televisi Transformasi Indonesia (Trans TV) atau Transformasi 7 Televisi Indonesia) dengan singkat nama Trans TV (Televisi Transformasi Indonesia) dengan mereka dalam sebuah wadah yang dinamakan Trans Corp dengan nama berubah Trans TV perusahaan sebagai Televisi Transformasi Indonesia (Trans TV) mulai sejak tahun 2006 pertama dirilis bulan Desember 2006 dengan tepat sejak tanggal 15 Desember tanggal ini ditetapkan sebagai “Hari Lahirnya Trans TV dan Trans 7”

     7.  PT Visi Media Asia
PT Visi Media Asia adalah kelompok usaha media milik Grup Bakrie. Kelompok usaha ini memiliki stasiun televisi antv dan tvOne, serta portal berita vivanews.com. Direktur Utamanya sejak tahun 2008 adalah Anindya Bakrie.

8.  Kompas Gramedia Group

Kompas Gramedia, disingkat KG, adalah perusahaan Indonesia yang bergerak di bidang media massa yang didirikan pada tanggal 28 Juni 1965 Oleh P.K. Ojong dan Jakob Oetama.
Pada tahun 1980-an perusahaan ini mulai berkembang pesat, terutama dalam bidang komunikasi. Saat ini, KG memiliki beberapa anak perusahaan/bisnis unit yang bervariatif dari media massa, toko buku, percetakan, radio, hotel, lembaga pendidikan, event organizer, stasiun TV hingga universitas. memiliki 10 stasiun televisi, 12 stasiun radio, 89 media cetak dan 2 media online;

     9.   Beritasatu Media Holdings

BeritaSatu Media Holdings (dikenal sebagai BeritaSatu Media, sebelumnya bernama Globe Media Group) merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang media. Perusahaan ini merupakan bagian dari Lippo Group. yang dimiliki James Riady mempunyai 2 stasiun televisi, 10 media cetak dan 1 media online.

     10.   Femina Group
Femina adalah nama majalah wanita yang berasal dari Indonesia yang pertama kali diterbitkan pada tahun 1970. Penerbitnya adalah Femina Group yang sahamnya sebagian besar dimiliki keluarga besar Alisyahbana, kerabat dari sastrawan Indonesia terkemuka Sutan Takdir Alisyahbana. Selain edisi cetaknya, tersedia juga edisi daring. Selain itu, Femina Group memiliki majalah lainnya yang diterbitkannya dan memiliki stasiun radio dan rumah produksi. Dan mempunyai 2 stasiun radio dan 14 media cetak

     11. Tempo Inti Media
PT. Tempo Inti Media Tbk. atau dikenal juga dengan nama PT. TIM adalah perusahaan penerbit majalah yang didirikan pada tahun 2001. Perusahaan ini pada awalnya merupakan hasil penjualan ke publik atas saham dari PT. Arsa Raya Perdanago.[1] Pada tahun 2001 juga penerbit ini menerbitkan harian bernama Koran Tempo dan juga menjadi penerbit dari majalah Tempo.[1]

     12.  Media Bali Post Group (KMB)
Cikal bakal KMB adalah surat kabar Bali Post yang didirikan oleh Ketut Naradha. Sepeninggal Ketut, putranya, Satria Naradha meneruskan bisnisnya dan mengembangkannya dengan mendirikan KMB. KMB mengembangkan bisnis media Bali Post menjadi memasuki dunia televisi dan radio.

     13.  MRA Media
PT Rekso Intercontiental Abadi merupakan sebuah perusahaan yang menghasilkan berbagai macam media terkenal. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1994 dan bermarkas di Jakarta. Majalah-majalah yang bekerjasama di grup ini termasuk Cosmopolitan, FHM, Autocar, dll. Media milik Adiguna Soetowo dan Soetikno Soedarjo memiliki 11 stasiun radio, 16 media cetak.


Dalam bisnis media penerbitan, khususnya surat kabar dan majalah, juga mengalami peningkatan khususnya dalam hal kuantitas. Pada tahun 2000, menurut laporan MASINDO, terdapat 358 media penerbitan. Jumlah tersebut terdiri atas 104 surat kabar, 115 tabloid, dan 139 majalah. Hal menarik dalam penerbitan media massa cetak ini adalah semakin beragamnya pelayanan isi yang disesuaikan dengan karakteristik kebutuhan segmen khalayak pembacanya.

Akibat banyaknya media yang semakin berkembang maka persaingannya juga semakin ketat. Mulai dari visi dan misi media tersebut atau isi materi dari program-program dari media tersebut. Konglomerasi media di Indonesia saat ini sudah mulai terlihat dari banyaknya surat kabar dan televisi yang satu sama lain saling berhubungan atau saling terkekaitan dan dimiliki oleh sang penguasa media tersebut. Hal ini juga menyebabkan adanya kepentingan politik yang dimasukkan dalam media. Sehingga persaingan bukan hanya dari segi bisnis saja tapi juga termasuk dalam hal politik. Hal ini disebabkan para pemilik group-group media di Indonesia kebanyakan juga merupakan seorang petinggi politik. Sehingga fungsi media massa sekarang tidak relevan lagi, karena kepentingan pihak petinggi sehingga menyebabkan informasi yang disampaikan terkadang menyimpang dari fakta.


source :
 http://www.kompasiana.com/supadiyanto/peta-bisnis-media-massa-di-indonesia-pra-pemilu-2014_55009813a33311e57251157e 
https://en.wikipedia.org/wiki/Rupert_Murdoch
http://www.bbc.com/indonesia/majalah/2011/07/110713_murdochempire.shtml 
http://www.amazine.co/28091/siapakah-rupert-murdoch-kisah-raja-media-internasional/
https://finunu.wordpress.com/2010/09/26/perusahaan-media-nasional-di-indonesia/

0 komentar:

Posting Komentar