Pages

Rabu, 28 Oktober 2015

Perkembangan Teknologi di tahun 2050


Teknologi pastilah akan terus berkembang , karena memang sudah sifat dasar manusia yang tidak pernah merasa puas dengan apapun. Membuat manusia akan selalu mencari cara dan mencari ide baru untuk memenuhi kebutuhan mereka dan menemukan sesuatu yang dapat mempermudah mereka dalam berkehidupan sehari-hari. Maka dari itu Teknologi sebagai salah satu penemuan dari manusia yang diper-untukan untuk mempermudah dan memenuhi kebutuhan manusia akan selalu berubah dan akan terus berkembang dari tahun ke tahun mengikuti pola pikir dan kebutuhan manusia di setiap waktu.

Seperti kita tahu bahwa perkembangan teknologi itu sangat merata ke beberapa aspek artinya perkembangan teknologi tidak hanya berpatut pada satu aspek saja contohnya seperti perkembangan teknologi saat ini bukan hanya terjadi pada bidang komunikasi saja, tapi juga pada bidang otomotif, sains, indrustri dan lain-lain. 

Lalu seperti apakah teknologi pada tahun 2050?

Kali ini saya akan mencoba menebak-nebak seperti apakah teknologi yang akan hadir dan yang ditemui pada tahun 2050. Berikut beberapa daftar teknologi tersebut:

      1.     Flying car (mobir terbang)
      Perkembangan teknologi dalam bidang transportasi yang begitu pesat membuat saya berpikir bahwa pada tahun 2050 kepadatan lalu lintas kendaraan tidak hanya akan ditemui di daratan saja, tapi juga di udara. Teknologi flying car mungkin akan hadir, sebagai sebuah teknologi transportasi yang efektif dan efesien dalam membantu kita berpergian keberbagai tempat dengan segala kondisi medan. Flying car akan muncul dengan mengandarkan bahan bakar yang ramah lingkungan dan tidak menimbulkan polusi membuat udara di masa depan akan lebih baik dan lebih sehat lagi.  
 

      2.    Bracelet smartphone (gelang smartphone)
Walaupun jaman sekarang sudah ditemukan smartphone dalam bentuk gelang ataupun bentuk jam yang serupa. Tapi saya pikir pada tahun 2050 smartphone dalam bentuk gelang akan lebih canggih lagi, dimana gelang tersebut tidak hanya berfungsi sebagai sebagai alat komunikasi tapi juga sebagai mini komputer yang dapat digunakan untuk mengolah data. Teknologi tersebut juga tidak menggunakan layar kaca atau cermin, tapi menggunakan teknlogi cahaya laser yang ditembakan ke udara sehingga menimbulkan layar kotak dan kita pun hanya menyentuh reflection dari cahaya laser itu untuk menggunakannya.
 
      3.   Tablet glass (tablet transparent)
Teknologi ini adalah berupa tablet yang transparant yang akan digunakan oleh anak-anak sekolah dalam mencatat dan belajar di sekolah. Teknologi ini juga akan menjadi solusi untuk menyelamatkan pohon-pohon dari penggunaan kertas yang berlebihan pada jaman sekarang. Tablet glass ini juga bisa berupa sebagai mini computer yang akan mempermudah para anak-anak sekolah untuk mengolah data tugas dan lain-lain.

      4.   Glasses pointer (kacamata petunjuk untuk para tunanetra)
Kacamata ini akan membantu para penyandang tunantera dalam berkehidupan sehari-hari. Dengan menggunakan sensor sehingga dapat mendeteksi benda atau objek dalam jarak dekat maupun dari jarak yang sangat jauh sekalipun yang ada di depan mereka dan akan langsung dikirimkan melalui suara ataupun langsung ditransmisikan  kedalam otak. Sehingga membantu para penyandang tunanetra ketika sedang berpergian.

      5.     Robot rumah tangga
Teknologi robot terlihat begitu berkembang pesat belakangan ini dan bisa dipastikan bahwa pada tahun 2050 akan ditemukan robot yang akan menggantikan peran manusia dalam mengurus segala kebutuhan rumah tangga. Hal ini mungkin bisa menjadi hal positif dan sangat membantu manusia, tapi diharapkan hal ini tidak akan membuat manusia menjadi mahkluk yang pemalas dan terkalahkan oleh para robot.

      6.     Film real dimensi
Yang dimaksud dengan real dimensi dimana sebuah film bukan lagi hanya ditampilkan pada layar datar dan mengandarkan 2D/3D/4D lagi tapi pada tahun 2050 sebuah film akan menjadi lebih nyata dengan mengandarkan Real dimensi. Dimana para penontonya bisa merasa seolah-olah berada di lokasi dan terjung langsung melihat setiap adegan film tanpa harus lagi duduk manis menyaksikan film berlangsung.

      7.     Ballon House (Rumah mengapung)
Rumah balon (ballon house) adalah sebuah teknologi yang berupa rumah dalam bentuk menyerupai tenda namun bisa mengapung sehingga sangat mudah ditempatkan dimana saja tanpa harus mencari tanah lapang untuk memasang rumah tersebut.

Mungkin masih banyak lagi teknologi yang ditemukan pada tahun 2050. Namun semua perkembangan teknologi ini pasti secara tidak langsung memberikan dampak postif maupun negatif pada kehidupan manusia di masa depan. Maka dari itu diharapkan di masa depan bumi masilah tetap hijau dengan udara yang masih segar, para binatang masih bisa bebas berlari kesana kemari di hutan yang masih lebat dan para manusia masih bisa mengungguli kecerdasan dari teknologi pada saat itu. Karena teknologi dicaptakan untuk membantu manusia bukan untuk mengalahkan manusia.

Senin, 12 Oktober 2015

Alih Teknologi


Alih Teknologi adalah pengalihan kemampuan memanfaatkan dan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi antar lembaga, badan, atau orang, baik yang berada dilingkungan dalam negeri maupun yang berasal dari luar negeri ke dalam negeri dan sebaliknya. Ada beberapa macam alih teknologi diantaranya:
      
            a.     FDI (Foreign Direct Investment)

FDI (Foreign Direct Investment) atau investasi langsung luar negeri adalah salah satu ciri penting dari sistem ekonomi yang kian mengglobal. FDI bermula saat sebuah perusahaan dari satu negara menanamkan modalnya dalam jangka panjang ke sebuah perusahaan di negara lain. Dengan cara ini perusahaan yang ada di negara asal (home country) bisa mengendalikan perusahaan yang ada di negara tujuan investasi (host country) baik sebagian atau seluruhnya. Caranya dimulai dimana penanam modal membeli perusahaan di luar negeri yang sudah ada atau menyediakan modal untuk membangun perusahaan baru di sana atau membeli sahamnya sekurangnya 10%.


Contoh : DUNKIN DONUTS
Dunkin’Donuts pertama kali masuk ke Indonesia melalui Penanaman Modal Asing Langsungnya dengan membuka perusahaan pertamanya di Jakarta. Dunkin’ Donuts sebelumnya juga telah membuka cabang-cabangnya (franchise) di berbagai negara, seperti negara-negara di Eropa.  Dunkin’Donuts pada mulanya tumbuh dan berkembang di kota Boston, Amerika Serikat pada tahun 1940 (dengan nama awal Open Kettle). Kemudian perusahaan ini terus tumbuh dan berkembang hingga akhirnya pada tahun 1970, Dunkin’Donuts telah berhasil menjadi perusahaan dengan merek internasional. Kemudian pada tahun 1983 perusahaan Dunkin’Donuts dibeli oleh Domecq Sekutu (Allied Domecq) yang juga membawahi Togo’s dan Baskin Robins. Di bawah  Allied Domecq, perluasan pasar Dunkin’Donuts secara internasional semakin diintensifkan. Hingga akhirnya gerai Dunkin’Donuts tersebar tidak hanya di benua Amerika saja, tetapi juga meluas ke benua-benua seperti  Eropa dan Asia. Di Indonesia sendiri, Dunkin’ Donuts mulai merambah pasarnya pada tahun 1985 dengan gerai pertama didirikan di Jalan Hayam Wuruk, Jakarta Pusat. Khusus wilayah Indonesia, master franchise Dunkin’Donuts dipegang oleh Dunkin’ Donuts Indonesia. Saat pertama kali Dunkin’Donuts membuka gerai pertamanya di Indonesia (pada tahun 1980-an), tidak ada reaksi keras dari masyarakat yang menentang perusahaan tersebut untuk masuk. Masyarakat cenderung menganggap positif atas upaya perusahaan tersebut dalam memperluas jaringan pasarnya. Mereka  justru cenderung merasa senang atas hadirnya Dunkin’Donuts di Indonesia.


b.      Joint venture
Joint Ventures, yaitu kerjasama (partnership) antara perusahaan yang berasal dari negara yang berbeda dengan tujuan mendapat keuntungan. Dalam model seperti ini, kepemilikan diperhitungkan berdasarkan saham yang dimiliki. Jenis alih teknologi ini menjadi menarik sebab perusahaan-perusahaan asing dapat menghindari terjadinya nasionalisasi atas perusahaan. Perlu diketahui bahwa dalam model FDI (Foreign Direct Investment) resiko terjadinya nasionalisasi secara tiba-tiba adalah cukup tinggi. Selain itu investor asing juga merasa riskan bila harus melakukan joint ventures dengan perusahaan nasional Negara Dunia Ketiga.




Contoh : ASTRA DAIHATSU
PT Astra Daihatsu Motor atau biasa disingkat dengan ADM adalah Agen Tunggal Pemegang Merk mobil Daihatsu di Indonesia. Sebagai ATPM, ADM merupakan satu-satunya perusahaan yang berhak mengimpor, merakit dan membuat kendaraan bermerk Daihatsu di Indonesia. ADM merupakan perusahaan joint venture antara Daihatsu Motor Company dengan Astra International yang ada sejak tahun 1978.

Kendaraan bermerk Daihatsu yang di jual di Indonesia dan dipasarkan oleh Astra adalah Daihatsu Zebra, Ceria, Charade, Taft, Feroza, Taruna, Xenia, Terios, Sirion, Gran Max, Luxio dan Ayla. Kendaraan Daihatsu sepenuhnya didistribusikan oleh Astra melalui Divisi Daihatsu Sales Operation yang memiliki 137 jaringan penjualan di seluruh Indonesia, di mana 71 outlet penjualan merupakan cabang langsung dari Astra.


c.       Licensing Agreements
Licensing Agreements, yaitu izin dari sebuah perusahaan kepada perusahaan-perusahaan lain untuk menggunakan nama dagangnya (brand name), merek, teknologi, paten, hak cipta, atau keahlian-keahlian lainnya. Pemegang lisensi harus beroperasi di bawah kondisi dan ketentuan tertentu, termasuk dalam hal pembayaran upah dan royalti. Biasanya cara ini digunakan oleh perusahaan asing dengan mitra Negara Dunia Ketiga. Cara ini adalah yang paling memungkinkan terjadinya alih pembayaran atau larinya modal dari Negara Dunia Ketiga kepada perusahaan-perusahaan asing.


Contoh : PT. Yakult Indonesia Persada
PT. Yakult Indonesia Persada merupakan perusahaan yang mempunyai lisensi atas nama Yakult Honsha Co., Ltd., yang berada di Jepang sejak tahun 1990. Pabrik yang memiliki luas tanah sebesar 50.000 m2 ini mulai dioperasikan pada tahun 1997 dengan jumlah kapasitas produksi sebanyak 3.300.000 botol per harinya.


d.      Turnkey Projects
Turnkey Projects, yaitu membangun infrastruktur dan konstruksi yang diperlukan perusahaan asing untuk menyelenggarakan proses produksi di Negara Dunia Ketiga. Bila segala fasilitas telah siap dioperasikan, perusahaan asing menyerahkan ‘kunci’ kepada perusahaan domestik atau organisasi lainnya. Perusahaan asing juga menyelenggarakan pelatihan pekerja dalam negeri agar suatu saat dapat mengambil alih segenap proses produksi yang dibutuhkan. Kecil kemungkinan terjadi alih teknologi sebab perusahaan domestik hanya bisa mengoperasikan tanpa mengerti kepentingan pengembangan teknologi tersebut. Perusahaan domestik juga tidak bisa membangunnya, sehingga peran mereka sekadar menjadi budak suruhan.


Contoh : Japan Bank for International Cooperation (JBIC)
Contohnya adalah pembangunan pipa gas dari Perusahaan Gas Negara di Sumatera Selatan atau sering disebut SSWJ I (South Sumatra West Java Stage I). Pembangunan pipa gas SSWJ I ini menggunakan kontraktor Jepang dengan skema turn key. Proyek ini mendapat dukungan finansial secara penuh dari Japan Bank for International Cooperation (JBIC) sehingga sangat memudahkan kontraktor.




Sumber :